Selasa, 15 Desember 2009

ORGAN REPRODUKSI WANITA


Organ reproduksi wanita terbagi atas 2 bagian alat genitalia (reproduksi) bagian luar dan alat genitalia (reproduksi) bagian dalam.

Alat genitalia (reproduksi) bagian luar
  1. Mons veneris : Sebuah bantalan lemak yang terletak di depan simfisis pubis. Daerah ini ditutupi bulu pada masa pubertas.
  2. Bibir (labia) besar (mayora) : Adalah dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva, dan terdiri atas kulit dan lemak, dan jaringan otot polos, pembuluh darah dan serabut syaraf. Labia mayora panjangnya kira-kira 7,5 sentimeter.
  3. Bibir (labia) kecil (minora) : Adalah dua lipatan kecil dari kulit diantara bagian atas labia mayora. Labianya mengandung jaringan erektil.
  4. Klitoris (kelentit) : Adalah sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki. Letaknya anterior dalam vestibula.
  5. Vestibulum : Vestibulum di setiap sisi dibatasi oleh lipatan labia dan bersambung dengan vagina. Uretra juga masuk ke dalam vestibulum di depan vagina, tepat dibelakang klitoris
  6. Himen (selaput dara) : Adalah diafragma dari membrane tipis, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir ke luar. Letaknya di mulut vagina dan dengan demikian memisahkan genitalia externa dan interna.
  7. Kelenjar Bartholini : Kelenjar vestibularis mayor (Bartholini) terletak tepat dibelakang labia mayora di setiap sisi. Kelenjar ini mengeluarkan lendir dan salurannya keluar antara hymen dan labia monira.

Alat genitalia (reproduksi) bagian dalam.
  • Liang senggama (vagina)
Vagina adalah tabung berotot yang dilapisi membrane dari jenis epithelium bergaris yang khusus, dialiri pembuluh darah dan serabut saraf secara berlimpah. Merupakan saluran muskulo membranasea yang menghubungkan rahim dengan dunia luar, bagian ototnya berasal dari otot levator ani dan otot sfingter ani sehingga dapat dikendalikan dan dilatih. Vagina terletak antara kandung kemih dan rectum. Dinding depan vagina berukuran 9 cm dan dinding belakangnya 11 cm. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae dan terutama di bagian bawah. Selaput vagina tidak mempunyai kelenjar sehingga cairan yang selalu membasahi berasal dari kelenjar rahim atau lapisan dalam rahim. Sebagian dari rahim yang menonjol pada vagina disebut “porsio” (leher rahim).
Vagina mempunyai fungsi penting sebagai jalan lahir bagian lunak, sebagai sarana hubungan seksual, saluran untuk mengalirkan lender dan darah menstruasi. Lendir vagina banyak mengandung glikogen yang dapat dipecah oleh bakteri Doderlein, sehingga keasaman cairan vagina sekitar 4,5 (bersifat asam)


  • Rahim (uterus)
Bentuk rahim seperti buah pir, dengan berat sekitar 30 gr. Terletak di rongga pelvis antara kandung kemih dan rectum. Bagian-bagian uterus adalah fundus, korpus dan serviks.
Fundus uteri adalah bagian atas uterus di atas muara tuba uterine yang mirip kubah. Korpus adalah bagian utamanya. Ia menyempit di bagian inferior dekat ostium internum, dan berlanjut sebagai serviks. Serviks menonjol ke dalam vagina melalui dinding anteriornya, dan bermuara ke dalamnya berupa ostium eksternum. Dinding uterus terdiri atas tiga lapisan perimetrium, miometrium dan endometrium.
Perimetrium terdiri atas peritoneum. Ke anterior ia menutupi fundus dan korpus, kemudian membalik kepermukaan kandung kemih. Lipatan peritoneum ini membentuk kantung vesikouterina. Ke posterior, peritoriummenutupi fundus, korpus, dan serviks, kemudian melipat pad rectum dan membentuk kantung rekto-uterina. Kelateral, hanya fundus yang ditutupi karena peritoneum membentuk lipatan ganda dengan tuba uterina pada batas atas yang bebas. Lipatan gandan ini adalah ligamentum latum, yang melekatkan jterus pad asisi pelvis.
Miometrium adalah lapis paling tebal, terdiri atas otot polos.
Endometrium terdiri atas epitel selapis silindris, banyak kelenjar tubuler bersekresi lender. Dua petiga bagian atas kanal servikal dilapisis selaput lendir; spertiga bawah dilapisi epitel berlapis gepeng, menyatu dengan epitel vagina.
Setelah pubertus, setiap bulannya uterus mengalami satu siklus menstruasi, yaitu mempersiapkan diri untuk menerima, memberi makan dan melindungi ovum yang telah dibuahi. Siklus ini biasanya teratur, setiap 26 atau 36 hari (28 hari). Jika ovum tidak dibuahi, maka dimulailah siklus baru dengan melepaskan sebagian endometrium (stratum fungsional) yang dikenal dengan menstruasi(haid). Jika ovum dibuahi, zigot akan tertanam kedalam dinding uterus dan dipertahankan selama 40 minggu, sebelum dilahirkan.
Uterus ditahan dalam rongga pelvis oleh organ-organ sekitar, otot dasar pelvis dan ligament yang menahannya pad dinding pelvis. Di kiri kanan uterus terdapatdua ligamentum latum yang melekat pad aisis pelvis. Ovarium tertambat pada dinding posterior. Ligamentum rotundum terdapat diantara kedua lapis dari ligamentum latum. Mereka menuju kesisi pelvis, kemudian melalui kanal inguinal dan berakhir dengan menyatu dengan labia mayora. Dua ligamentum uterosakral menghubungkan dinding posterior serviks dan vagina dengan sakrum. Dua ligamentum servikal transversum meluas dari sisi serviks dan vagina ke dinding samping pelvis. Fasia puboservikal meluas kedepan dari ligamentum servikal transversum dan melekat pada permukaan posteriordari tulang pubis.

  • Kedua tuba fallopii
Tuba fallopii (tuba uterine) adalah saluran (10 cm) yang menghubungkan rongga uterus dengan rongga peritoneum.
Keempat bagian tuba uterina adalah:
  1. Pars intramural, bagian yang menembus dinding uterus
  2. Pars isthmus, bagian lurus dan sempit dekat uterus.
  3. Pars ampula, bagian melebar, berdinding tipis, tempat terjadinya pertemuan sel telur dan sperma
  4. Pars infundibulum, bagian melebar mirip corong, membuka ke rongga peritoneum, dengan fimbriae di tepiannya. Fimbriae ini bertugas menangkap ovum yang dilepas saat ovulasi.

  • Kedua indung telur (ovarium)
Ovarium tergantung dengan mesovarium pada ligamentum latum, dan dapat dibagi dalam bagian medulla dan korteks. Bagian medulla terdiri atas jaringan ikat dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf. Korteks terdiri atas jaringan ikat (stroma) dengan folikel-folikel ovarium dengan pelbagai stadium perkembangan.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar